Ketika pertama kali saya didiagnosis dengan cerebral palsy, rasanya seperti dunia saya berhenti sejenak. Saat itu, saya masih sangat muda, terlalu muda untuk sepenuhnya memahami apa artinya memiliki kondisi yang akan memengaruhi kemampuan fisik saya seumur hidup. Tapi saya ingat perasaan cemas yang muncul dari ekspresi wajah orang tua saya. Mereka mencoba untuk tersenyum, tetapi saya tahu ada kekhawatiran besar di balik mata mereka. Dari hari itu, perjalanan hidup saya sedikit berbeda dari anak-anak lain. Tapi di balik semua itu, saya menemukan kekuatan yang tak pernah saya duga.
Selama bertahun-tahun, ada banyak momen di mana saya merasa frustrasi. Melihat teman-teman saya berlari dengan bebas, melakukan hal-hal yang bagi saya sulit atau bahkan mustahil, terkadang membuat saya merasa tertinggal. Rasanya seperti tubuh saya menahan saya, memberi batasan yang tidak bisa saya lewati. Namun, di setiap titik sulit dalam hidup saya, ada satu hal yang selalu muncul: keinginan untuk membuktikan kepada diri saya sendiri bahwa saya mampu, bahwa keterbatasan ini bukanlah akhir dari segalanya.
Saya belajar bahwa memiliki cerebral palsy berarti saya harus menemukan cara saya sendiri untuk menaklukkan dunia. Saya tidak bisa selalu mengikuti jalur yang sama seperti orang lain, tetapi saya bisa menciptakan jalur saya sendiri. Di situlah saya mulai menemukan kekuatan saya. Daripada fokus pada apa yang tidak bisa saya lakukan, saya memusatkan perhatian pada apa yang bisa saya capai.
Salah satu pelajaran terbesar yang saya petik dari hidup dengan cerebral palsy adalah pentingnya ketekunan. Mungkin terdengar klise, tetapi saya benar-benar merasakannya. Setiap langkah kecil yang saya capai terasa seperti kemenangan besar. Hal-hal yang mungkin dianggap sepele oleh orang lain, seperti bisa berdiri lebih lama atau menyelesaikan tugas tanpa bantuan, menjadi bukti nyata bahwa saya bisa bertumbuh dan berjuang lebih keras setiap hari.
Namun, bukan berarti saya tidak pernah merasa putus asa. Ada hari-hari ketika saya merasa lelah melawan batasan tubuh saya, ketika saya ingin menyerah. Tetapi dalam momen-momen gelap itu, saya selalu menemukan semangat dari orang-orang di sekitar saya—teman, keluarga, bahkan orang asing yang menginspirasi saya dengan cerita perjuangan mereka sendiri. Saya mulai memahami bahwa setiap orang, tidak peduli seberapa ‘normal’ mereka tampak, memiliki tantangan yang harus mereka hadapi. Kita semua berjuang dengan cara kita sendiri.
Salah satu perubahan besar dalam hidup saya terjadi ketika saya mulai berbicara lebih terbuka tentang kondisi saya. Dulu, saya sering merasa malu atau takut dianggap berbeda. Namun, ketika saya mulai berbagi pengalaman saya, saya menyadari bahwa ada kekuatan luar biasa dalam kejujuran. Saya belajar bahwa berbicara tentang perjuangan saya, baik fisik maupun emosional, tidak hanya membantu saya melepaskan beban tetapi juga memberi orang lain keberanian untuk berbicara tentang tantangan mereka sendiri.
Dalam proses ini, saya mulai mengerti bahwa cerebral palsy bukanlah ‘musuh’ saya. Ini adalah bagian dari diri saya, dan itu yang membuat saya menjadi siapa saya hari ini. Tentu saja, hidup dengan keterbatasan bukanlah sesuatu yang mudah atau ideal, tetapi itu juga memberi saya pandangan hidup yang berbeda. Saya belajar menghargai hal-hal kecil, menyadari bahwa setiap kemenangan layak untuk dirayakan, dan bahwa kekuatan sejati terletak dalam cara kita menanggapi tantangan.
Sekarang, saya menjalani hidup dengan cara yang mungkin tidak pernah saya bayangkan saat pertama kali didiagnosis. Saya bekerja keras, tetap bersemangat, dan yang terpenting, saya menerima diri saya sepenuhnya. Cerebral palsy adalah bagian dari perjalanan saya, tetapi itu tidak pernah menjadi penghalang untuk saya menemukan kebahagiaan dan tujuan dalam hidup.
Pesan yang ingin saya sampaikan kepada siapa pun yang membaca ini, terutama mereka yang mungkin juga hidup dengan keterbatasan, adalah ini: keterbatasan tidak menentukan siapa kita. Setiap hari adalah kesempatan baru untuk menemukan kekuatan di dalam diri kita dan untuk menunjukkan kepada dunia bahwa kita lebih dari sekadar label atau diagnosis. Kita adalah pejuang, dan tidak ada yang bisa menghentikan kita dari mencapai impian kita, selama kita terus maju dengan tekad yang kuat.